Senin, 16 Januari 2012

Lokasi Jatuhnya Satelit Phobos

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Impian Rusia untuk membawa pulang tanah satelit Mars hancur bersama terempasnya Phobos-Grunt di Samudera Pasifik lepas pantai selatan Cile pada Senin, 16 Januari 2012, pukul 00.23 WIB. Belum ada laporan kerugian atas kejadian ini.

Perhitungan lintasan jatuh benda angkasa menggunakan perangkat lunak Track-It oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memperlihatkan wahana senilai US$ 170 juta ini mulai jatuh dengan cepat (atmospheric re-entry) saat melintas di ketinggian 125 kilometer di atas Kazakstan. Dalam hitungan menit, benda ini turun seraya melintas di atas Cina, Jepang, lepas pantai Papua Nugini, dan Selandia Baru, lalu menikung menuju Cile dan Brasil. Analisis lintasan ini memperlihatkan bahwa negara-negara Amerika Selatan menjadi daerah yang berpotensi kejatuhan satelit Rusia.

Komunikasi yang dijalin bersama lembaga antariksa mengungkap fakta lain. Para pemantau yang memanfaatkan teleskop dan radar di Cile dan Brasil tak kunjung melihat pergerakan Phobos-Grunt di angkasa mereka. Dengan demikian bisa dipastikan bahwa wahana ini telah jatuh sebelum mencapai daratan Amerika Selatan.

"Posisi jatuh di selatan Samudera Pasifik yang tak berpenduduk," ujar peneliti Bidang Matahari dan Antariksa Lapan, Abdul Rachman, saat dihubungi Senin, 16 Januari 2012.

Informasi yang dikumpulkan Lapan menunjukkan Phobos-Grunt pecah di angkasa. Saat menghujam Samudera Pasifik, benda ini menyebar ke dalam 20-30 serpihan dengan berat keseluruhan mencapai 200 kilogram. Sebagian besar komponen wahana berbobot awal 13,2 ton ini terbakar habis di atmosfer.

Kekhawatiran lain muncul dari bahan kimia berbahaya Unsymmetrical DimethylHidrazine (UDMH) dan Dinitrogen Tetroxide (DTO) yang dipakai sebagai bahan bakar. Jika bahan ini sampai di permukaan Bumi dan tersebar di permukiman, penduduk dipastikan menderita iritasi kulit yang menyebabkan gatal-gatal. Bahan berbahaya lain adalah unsur kobal bersifat radioaktif. "Keterangan oleh institusi Rusia menyebutkan bahan ini berjumlah sedikit sehingga tak akan sampai di permukaan Bumi," ujar dia.

Wahana Phobos-Grunt diluncurkan dari landasan Baikonur Cosmodrome, Kazakstan, 8 November tahun lalu, menuju ketinggian 345 kilometer. Selanjutnya dua roket digunakan untuk mendorong wahana hingga ketinggian 4 ribu kilometer dan melakukan manuver terakhir untuk meloncat ke Mars. Menurut insinyur penerbangan Rusia, pembakaran roket tak berhasil. Alih-alih menuju Mars, Phobos-Grunt malah jatuh perlahan ke Bumi.

Dalam lima bulan terakhir, tiga sampah antariksa, termasuk Phobos-Grunt, jatuh ke Bumi. Pada September, Upper Atmosphere Research Satellite (UARS) milik Amerika Serikat jatuh di Samudera Pasifik bagian utara. Satu bulan kemudian, Rontgensatellite (ROSAT) milik Jerman jatuh di Laut Andaman di utara Sumatera. Menurut Abdul, ketiadaan korban jiwa dan materi dalam tiga kasus ini menunjukkan risiko benda jatuh angkasa sangat kecil. "Risiko sampah antariksa mencederai manusia sangat kecil, lebih kecil dari risiko kecelakaan lalu lintas," kata dia.



sumber : tempo.com

up2det 16 Jan, 2012


-
Source: http://www.terselubung.up2det.com/2012/01/lokasi-jatuhnya-satelit-phobos.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

ARTIKLE